Hukum sibuk dengan berita politik dalam Islam
📝Sibuk dengan Berita Politik!
.
.
kenapa hari-harimu cuma ingin mengurus capres A dan capres B, padahal berita politik tidaklah jelas.
bukankah engkau tahu bahwa dalam politik itu ingin saling menjatuhkan satu dan lain.
Baca Juga
bukankah engkau tahu bahwa dalam politik tidak ada kawan sejati dan tidak ada musuh abadi.
Akhi … jangan terlalu memforsir usahamu untuk terus menelusurui berita politik.
Engkau tahu demikian, namun kerjaanmu setiap harinya hanya menelusuri terus berita capres A dan capres B, itu pun engkau tidak bisa menemukan manakah yang benar dari berita-berita yang ada.
Kenapa engkau terlalu sibuk dengan berita yang hanya berlandas “katanya”? Padahal Allah membenci seperti itu sebagaimana kata hadits,
وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ “Allah tidak menyukai qiila wa qool (berkata hanya berlandaskan ‘katanya’)” (HR. Muslim no. 1715, dari Abu Hurairah). Qiila wa qool kata Ibnu Katsir, maksudnya adalah, “Banyak bicara tentang perkataan orang lain namun (1) tanpa kroscek, (2) tanpa memastikan, (3) tanpa mencari kejelesan.” (Tafsir Surat An Nisaa’ ayat 82). Prasangka pun berbahaya, yaa akhi …
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ “Hati-hatilah dengan prasangka karena itu adalah pembicaraan yang paling dusta.” (Muttafaqun ‘alaih)
Diam lebih baik daripada banyak ngomong …
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. ” (QS. Al Israa’: 36). Andai waktumu habis untuk menelaah buku dan kitab.
Andai waktumu habis untuk mendatangi majelis ilmu.
Andai waktumu habis dengan menelusuri website islam bermanfaat.
Andai waktumu hanya dengan ilmu, ilmu dan ilmu.
Ayo kembali ngaji lagi.
Moga Allah memberi taufik pada kita semua dalam memanfaatkan waktu-waktu kita.
Akhi … jangan terlalu memforsir usahamu untuk terus menelusurui berita politik.
Engkau tahu demikian, namun kerjaanmu setiap harinya hanya menelusuri terus berita capres A dan capres B, itu pun engkau tidak bisa menemukan manakah yang benar dari berita-berita yang ada.
Kenapa engkau terlalu sibuk dengan berita yang hanya berlandas “katanya”? Padahal Allah membenci seperti itu sebagaimana kata hadits,
وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ “Allah tidak menyukai qiila wa qool (berkata hanya berlandaskan ‘katanya’)” (HR. Muslim no. 1715, dari Abu Hurairah). Qiila wa qool kata Ibnu Katsir, maksudnya adalah, “Banyak bicara tentang perkataan orang lain namun (1) tanpa kroscek, (2) tanpa memastikan, (3) tanpa mencari kejelesan.” (Tafsir Surat An Nisaa’ ayat 82). Prasangka pun berbahaya, yaa akhi …
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ “Hati-hatilah dengan prasangka karena itu adalah pembicaraan yang paling dusta.” (Muttafaqun ‘alaih)
Diam lebih baik daripada banyak ngomong …
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. ” (QS. Al Israa’: 36). Andai waktumu habis untuk menelaah buku dan kitab.
Andai waktumu habis untuk mendatangi majelis ilmu.
Andai waktumu habis dengan menelusuri website islam bermanfaat.
Andai waktumu hanya dengan ilmu, ilmu dan ilmu.
Ayo kembali ngaji lagi.
Moga Allah memberi taufik pada kita semua dalam memanfaatkan waktu-waktu kita.
Sumber : http://www.fotodakwah.com/2018/08/hukum-sibuk-dengan-berita-politik-dalam.html#ixzz5O8QKACkU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar